Gorontalo Utara-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ichsan Gorontalo Utara diundang pada kegiatan SOSIALISASI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK & SOSIALISASI KEKERASAN TERHADAP ANAK, dengan mengusung tema : “Persepsi orang tua terhadap anak sebagai pengguna media sosial-Tiktok dalam menjaga HARKAMTIBMAS di Provinsi Gorontalo.”
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak dan bekerja sama dengan Dit Binmas Polda Gorontalo yang dilaksanakan di New Rachmat Hotel Kota Gorontalo.
Turut hadirnya BEM Unisan Gorut pada kegiatan ini adalah sebagai wujud komitmen sebagai Agen Social Of Control dalam menciptakan lingkungan Kampus yang bebas dari Kekerasan Seksual dan menjadi wadah yang aman bagi Mahasiswa/i dalam menuntut ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan guna mewujudkan cita-cita kami.
Pada kegiatan ini banyak melahirkan solusi dan satu-satunya solusi yang menjadi ujung tombak dan dikatakan hulu atau asal muasal dari pentingnya mencegah terjadinya kekerasan perempuan dan pelecehan seksual, yaitu membentuk Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (D/KRPPA) dan semua ini kita akan memulai dari tingkat Desa/Kelurahan. Pada dasarnya adalah untuk mencapai tujuan yaitu mencegah akan terjadinya perkawinan usia anak dan pekerja anak.
Julianhar Ohi Selaku Presiden BEM Unisan Gorontalo Utara dikonfirmasi setelah kegiatan oleh Humas Unisan Gorontalo Utara mengatakan “Kami meyakini dengan adanya forum-forum seperti ini akan lebih menjadi bahan untuk menurunkan kasus-kasus Kekerasan Seksual di wilayah Provinsi Gorontalo dan bisa menambah wawasan pengetahuan bagi kita semua dalam mencegah akan terjadinya Kekerasan dan Pelecehan Seksual dilingkungan Perguruan Tinggi.”
Lebih lanjut lagi Presiden BEM Unisan Gorut (Julianhar Ohi) menambahkan, “kami akan tetap berkomitmen akan terus melakukan advokasi terkait isu-isu kekerasan dan pelecehan seksual guna mewujudkan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari terjadinya kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan.”
Terakhir, mari sama-sama kita budayakan stop kekerasan perempuan dan pelecehan seksual dan mari saling menjaga dan melindungi perempuan di sekitaran kita, tandasnya. Dan kegiatan tersebut ditutup dengan photo bersama.