Dalam suasana politik yang semakin dinamis menjelang pemilihan umum, Rektor Fatmah Ngabito mengambil inisiatif penting dengan mengajak seluruh warga akademik dan masyarakat umum untuk bersama-sama berpartisipasi dalam mewujudkan pemilu yang damai, berintegritas, jujur, dan adil. Melalui serangkaian kegiatan dan kampanye di kampus serta di media sosial, Rektor Fatmah Ngabito menekankan pentingnya pendidikan politik yang matang bagi generasi muda.
Dalam sebuah wawancara khusus, Rektor Fatmah Ngabito menyampaikan visinya tentang bagaimana pendidikan dan kesadaran politik dapat membentuk dasar pemilu yang sukses. “Pemilu bukan hanya tentang memilih pemimpin,” ujar Rektor Ngabito, “tetapi juga tentang memperkuat fondasi demokrasi kita melalui partisipasi yang sadar dan bertanggung jawab dari setiap individu.”
Rektor Ngabito juga menggarisbawahi pentingnya memerangi berita palsu dan informasi yang menyesatkan yang sering muncul selama musim pemilu. Menurutnya, universitas memegang peran kritis dalam mengedukasi mahasiswa dan masyarakat tentang cara memverifikasi fakta dan menjadi konsumen informasi yang cerdas.
Kegiatan-kegiatan yang diinisiasi mencakup serangkaian webinar tentang demokrasi dan pemilu, pelatihan kritis terhadap media, serta diskusi terbuka antara mahasiswa dan tokoh masyarakat tentang pentingnya pemilu yang adil. Selain itu, universitas juga meluncurkan kampanye di media sosial dengan tagar #PemiluDamaidanAdil, yang bertujuan untuk menggalang dukungan dan kesadaran masyarakat luas.
Rektor Ngabito mengajak semua pihak untuk mengesampingkan perbedaan dan fokus pada tujuan bersama, yaitu pemilu yang dapat mencerminkan kehendak rakyat secara jujur dan adil. “Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa bersatu dalam perbedaan, dan bahwa pemilu di negara kita adalah wujud nyata dari demokrasi yang matang,” tutur Rektor Ngabito dengan semangat.
Inisiatif yang dilakukan oleh Rektor Fatmah Ngabito ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan partisipasi aktif warga akademik dalam pemilu, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi di Indonesia. Dengan kepemimpinan yang visioner dan komitmen kuat dari semua elemen masyarakat, pemilu yang damai dan bermartabat bukanlah sekadar harapan, melainkan bisa menjadi kenyataan.