Unisan Gorut-Universitas Ichsan Gorontalo Utara mengadakan acara seminar nasional dengan tema “Nilai-Nilai Keagamaan Dalam Membentuk Karakter Anti Kekerasan Seksual” bertempat di Class Room Meeting Kampus Unisan Gorontalo Utara. Rektor UNISAN Gorontalo Utara Dr. Fatma M. Ngabito S.Ip hadir langsung untuk membuka acara secara resmi. Hadir pula pimpinan-pimpinan fakultas dan dosen-dosen tenaga pengajar serta ratusan mahasiswa dan mahasiswi yang memadati tempat acara dilaksanakan.
Acara seminar Nasional yang diadakan secara daring dan luring itu adalah salah satu program yang lahir dari kerjasama antara Universitas Ichsan Gorontalo Utara Dengan Sekolah Tinggi Ilmu Islam Bahasa Arab Makasar.
Fatma Ngabito menyampaikan dalam sambutannya mengapresiasi suksesnya pelaksanaan acara tersebut; “Saya menyambut gembira dan memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah ikut serta menyukseskan acara seminar nasional ini. Lebih-lebih kepada Sekolah Tinggi Ilmu Islam Bahasa Arab Makasar. Dengan intensnya komunikasi yang dibangun dalam waktu singkat sudah bisa melaksanakan acara seminar nasional ini. Tentu kita berkomitmen kedepannya program-program seperti ini akan selalu hadir sebagai bentuk pengapdian dan tanggung jawab kita selaku lembaga pendidikan dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah kekinian yang ada dan berkembang dimasyarakat”
Pembicara dalam seminar nasional ini ialah H. Muhammad Istiqomah, Lc, M.ag . (Dosen Aqidah dan Pemikiran Islam STIBA Makassar. Mengawali penjelasannya H. Muhammad Istiqomah, Lc, M.ag memaparkan tentang betapa parahnya fenomena kekerasan seksual yang ada di Indonesia. Kasus kekerasan seksual telah ditemukan diberbagai kelas dan lapisan masyarakat. Dari masyarakat awam hingga pada masyarakat terpelajar bahkan tidak jarang ditemukan kasusnya pada lembaga-lembaga tinggi pendidikan.
Oleh karenanya menurut Muhammad Istikomah berbagai cara haruslah dimaksimalkan secara holistik dalam penanggulangan serta pencegahan kekerasan seksual yang ada. Salah satu yang harus menjadi terdepan adalah dengan mengunakan pendekatan religius. Nilai-nilai agama (dalam hal ini islam) menurutnya dapat menjadi kunci untuk membentuk genarasi anti kekerasan seksual. Dengan pendidikan karakter dan nilai-nilai Islam disemua kalangan masyarakat utamanya kaum muda dan anak-anak diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan seksual yang ada.